Mendongeng mungkin bagi
sebagian orang hanyalah suatu kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Tapi
sebenarnya mendongeng adalah suatu cara yang sangat ampuh untuk mengenalkan
sesuatu pada anak. Anak akan cepat menangkap dan selalu mengingat sebuah
dongeng yang di dengar atau dibacanya. Misalnya, dongeng si kancil. Siapa yang
tidak kenal dengan dongeng kancil? Hampir bisa dipastikan bahwa semua anak
mengetahui tentang kehebatan si kancil, kecerdikan si kancil, dan kelihaian si
kancil dalam membuat tipu muslihat. Tetapi apakah dongeng atau cerita seperti
itu bagus untuk anak kita? Tidak, yang ada kisah tersebut malah mengajarkan
mereka bagaimana cara membuat tipu muslihat.
Karena mendongeng sangat
digemari anak, maka kita bisa memanfaatkan hal ini untuk menyampaikan hal-hal
yang positif. Dongeng yang biasanya berisi tentang tokoh-tokoh fiktif bisa kita
ganti dengan cerita tentang Rasulullah, cerita tentang para sahabat, atau
cerita tentang tokoh-tokoh besar dan pahlawan-pahlawan islam. Hal ini akan
membangkitkan semangat atau ghiroh anak-anak kita untuk meneladaninya
dan dengan sendirinya akan membentuk karakter anak. Itulah hal yang ingin
dicapai di seminar yang bertajuk “Dongeng Dalam Pembentukan Karakter Anak”
bersama Bunda Neno Warisman bertempat di GOR Magetan tanggal 22 Januari 2012.
Hal yang sangat memprihatinkan
mungkin. Anak-anak kita lebih mengenal Justin Bieber dari pada sosok
Rasulullah, anak-anak kita lebih mengenal artis-artis sinetron daripada
mengenal pribadi-pribadi sahabat yang telah berhasil menggaungkan Islam ke
seluruh penjuru dunia.
Lalu kapan saat yang tepat
untuk mendongeng itu ? “Mendongeng bisa dilakukan 5 sampai 10 menit sebelum
tidur di usia 0 sampai 7 tahun anak kita,” ungkap Bunda Neno. Karena di usia
itu ingatan anak akan terus tertanam di otak anak dan akan membentuk
karakternya yang kuat. Hal itulah yang di butuhkan untuk membangun kembali
kejayaan Islam melalui pembentukan karakter anak-anak kita.
Dan akhirnya, sudahkah kita
menceritakan kisah Rasul yang mulia akhlaknya kepada anak-anak kita? Sudahkah
kita menceritakan kisah sahabat-sahabat Nabi kepada anak-anak kita? Sudahkah
kita menceritakan kisah pahlawan-pahlawan hebat yang telah di torehkan sejarah
Islam kepada anak-anak kita? Sekarang mari kita kenalkan kepada mereka tentang
sosok-sosok mulia itu. Dan akhirnya akan membentuk karakter anak kita sesuai
karakter-karakter tokoh-tokoh mulia itu.